MAKALAH
RONDE
KEPERAWATAN

Disusun
Oleh :
1. Abdul Basit
Arsyad ( 20120981 )
2. Ahmad Afif
Saifudin ( 20120982 )
3. Agung
Widodo ( 20120983 )
4. Ainun
Nikmah ( 20120984 )
5. Alzia
Kismiyati ( 20120985 )
6. Anik
Wijayanti ( 20120986 )
7. Arinta Dwi
Kurnia ( 20120987 )
AKADEMI
KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
KENDAL
2013
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL halaman
KATA
PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR
ISI......................................................................................... iii
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................ v
B. Rumusan
Masalah.................................................. vi
C. Tujuan.................................................................... vi
D. Manfaat.................................................................. vi
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Definisi Ronde Keperawatan................................. 1
B.
Tujuan Ronde
Keperawatan................................... 1
BAB
III : PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt bahwa kami telah menyelesaikan
tugas makalah “RONDE
KEPERAWATAN” dalam bentuk makalah.
Makalah
ini disusun untuk membantu peserta didik keperawatan khususnya dan perawat pada
umumnyadalam mempelajari konseptual keperawatan.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Kami
merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Namun kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala – kendala yang kami hadapi dapat
teratasi.
Oleh
karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Direktur
Akper Muhammadiyah Kendal
2. Dosen Pengampu
3. Kedua
orang tua
4. Teman
– teman mahasiswa Akper Muhammadiyah Kendal
Harapan
Kami dengan makalah ini pengetahuan dan interest calon perawat terhadap
kemampuan nelakukan pendekatan asuhan keperawatan terhadap pasien atau klien
bertambah, sehingga para calon perawat lebih siap menghadapi problem
keperawatan secara efisien.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Program propesi (pengalaman belajar
klinik/lapangan) merupakan proses transformasi peserta didik dari mahasiswa
menjadi seorang perawat professional. Program ini dilakukan di tempat peraktik
yaitusuatu institusi di masyarakat dimana peserta didik berpraktik
di situasi nyata melalui penumbuhan dan pembinaan keterampilan intelektual,
tehnikal, dan interpersonal. Terdapat beberapa metode yang bisa dipilih oleh
pendidik untuk mendidik peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik
individual, salahsatunya yaitu ronde keperawatan.
Ronde keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
B. Rumusan
Masalah
Adapun permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :
F Definisi Ronde Keperawatan
F Tujuan Ronde Keperawatan
C.
Tujuan
F Menjelaskan Definisi Ronde Keperawatan
F Menjelaskan Tujuan Ronde Keperawatan
D. Manfaat
Hasil dari
penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak,
khususnya kepada mahasiswa untuk dapat menambah pengetahuan dan
wawasan untuk
diterapkan didalam kehidupan sehari – hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu
metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara
langsung.
Karakteristik ronde keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat asosiate, perawat primer dan konsuler melakukan
diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan
kemampuan perawat asosiet, perawat
6. Primer untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengatasi masalah.
B.
Tujuan Ronde Keperawatan
Adapun tujuan ronde keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Menumbuhkan cara berpikir secara
kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3.
Meningkatkan
validitas data klien.
4.
Menilai
kemampuan justifikasi.
5.
Meningkatkan
kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6.
Meningkatkan
kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
v Peran dalam Ronde Keperawatan
a.
Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan
keadaan dan data demografi klien.
2.
Menjelaskan masalah
keperawata utama.
3.
Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4.
Menjelaskan
tindakan selanjutnya.
5.
Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Ø Perawat primer (ketua tim) dan
perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah
peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara
lain :
1.
Menjelaskan
keadaan dan adta demografi klien
2.
Menjelaskan masalah
keperawatan utama
3.
Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4.
Menjelaskan
tindakan selanjtunya
5.
Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Ø Peran perawat primer (ketua tim)
lain dan atau konsuler
1.
Memberikan
justifikasi
2.
Memberikan
reinforcement
3.
Menilai
kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
4.
Mengarahkan dan
koreksi
5.
Mengintegrasikan
teori dan konsep yang telah dipelajari
v Langkah-langkah Ronde Keperawatan
a. Persiapan
1.
Penetapan kasus
minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2.
Pemberian
inform consent kepada klien/ keluarga.
b.
Pelaksanaan
1. Penjelasan
tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd mslh
keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih
prioritas yg perlu didiskusikan.
2. Diskusikan
antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3.
Pemberian
justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang
masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4.
Tindakan
keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
c.
Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien
tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
v Kelemahan Ronde Keperawatan
Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa
kurang nyaman serta privasinya terganggu.
Masalah yang
biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pada prosedur keperawatan
2. Persiapan sebelum praktek kuarang
memadai
3. Belum ada keseragaman tentang laporan
hasil ronde keperawatan
4. Belum ada kesempatan tentang model
ronde keperawatan
SCENARIO
Tokoh drama :
1. Keluarga pasien
2. Pasien
3. Perawat asosiete 1
4. Perawat asosiete 2
5. Perawat primer / ketua tim
6. Kepala ruang
7. Perawat spesialis
Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model
praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan.
Tahap pre ronde
keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
Perawat primer /
ketua tim : Assalamu’alaikum. Pak Ariyo,
bagaimana
keadaannya?
Pasien : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa tidur semalaman.
Perawat primer /
ketua tim : Oh, begitu ya.
Keluarga pasien : Ariyo juga tidak mau makan Sus.
Perawat primer /
ketua tim : Oh, kenapa tidak
mau makan Pak? Kan biar cepat sembuh. Begini Pak Ariyo, Bu Arifatul, saya mau meminta persetujuan Pak Ariyo dan bu Arifatul.
Keluarga pasien : Persetujuan apa Sus?
Perawat primer /
ketua tim : Pak Ariyo akan saya jadikan
pasien untuk ronde keperawatan. Lha ronde keperawatan ini adalah suatu kegiatan
yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesakan
masalah yang dihadapi pasien.
Pasien : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Sus?
Perawat primer /
ketua tim : Bapak Ariyo ya tidak harus
bagaimana – bagaimana, Pak Ariyo tinggal menyetujui saja. Dengan ronde
keperawatan ini, nanti masalah pak Ariyo Insya’alla akan bisa diatasi.
Keluarga pasien : Benar begitu Sus?
Perawat primer /
ketua tim : Insya’allah Bu. Bagaimana,
bersedia ya Pak?
Pasien: Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
Perawat primer /
ketua tim : Baik, kalau begitu silakan Pak
Ariyo dan Bu Arifatul tanda tangan disini.
Setelah
mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke ruang perawat
untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang
perawat..
Perawat primer /
ketua tim : Assalamu’alaikum perawat Asim
dan perawat Fika. Seperti yang sudah direncanakan, hari ini kita akan melakukan
tahap pra ronde keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah bapak
Aryo.
Perawat asosiete 1 : Memangnya bapak Ariyo
menderita penyakit apa Bu?
Perawat primer /
ketua tim : Bapak Ariyo itu memiliki
penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya beliau juga mengalami gangguan harga
diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40 tahun tetapi belum menikah.
Perawat asosiete 2 : Wah, kasihan sekali ya.
Perawat primer /
ketua tim : Maka dari itu, nanti tolong ya
perawat Asim dan perawat Fika untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang ada pada
bapak Ariyo.
Perawat asosiete 1 dan Perawat asosiete 2 : Baik Bu.
Kemudian perawat asosiete melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien..
Perawat asosiete 1 : Selamat pagi Pak Ariyo? Bagaimana
kabarnya?
Pasien : Wah, tidak ada perubahan Pak. Dada saya masih sakit, saya tidak bisa
tidur semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.
Perawat asosiete 2 : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami
disini, nama saya Fika dan ini teman saya Asim, akan melakukan pengkajian pada
bapak, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada bapak.
Keluarga pasien : Oh, iya, silakan Suster.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Pak Ariyo. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Pak Ariyo mengalami nyeri pada dada, gangguan sulit
tidur, susah makan dan mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan citra
tubuh dan harga diri rendah.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet
melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang
perawat…
Perawat asosiete 1 : Bu, pengkajian sudah kami
lakukan.
Perawat primer /
ketua tim : Oh, kemuian bagaimana
hasilnya?
Perawat asosiete 2 : Ternyata masalah yang dihadapi
oleh pasien banyak sekali Bu. (sambil menggeleng – gelengkan kepalanya
dan membuka hasil pengkajian)
Perawat asosiete 1 : Pasien mengalami nyeri dada,
gangguan tidur, susah makan, dan gangguan konsep diri Bu.
Perawat primer /
ketua tim : Baiklah kalau begitu, mari
kita lakukan validasi data, langsung ke pasiennya saja ya..
Perawat asosiete 2 : Baik Bu.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan
Di ruang
pasien…
Perawat primer /
ketua tim : Baik, terima kasih atas kerja
samanya. Pak Ariyo dan Bu Arifatul memang orang baik. Kita ketemu laagi besok
yan Pak, Bu, untuk melakukan ronde keperawatan.
Pasien : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Perawat primer /
ketua tim : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi
dulu ya, Wassalamu’alaikum..
Keluarga pasien : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri
oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.
Di ruang
perawat..
Kepala ruang ; Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari ini, kita
akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan
sebelumnya. Langsung saja, silakan Bu Ayu membacakan data pasiennya..
Perawat primer /
ketua tim : Baik, terima kasih..
Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde keperawatan kita kali ini adalah Pak
Ariyo, dengan diagnosa medis gagal jantung. Setelah dilakukan pengkajian
kemarin oleh perawat Fika dan perawat Asim, didapatkan data bahwa pasien ini
mengalami nyeri pada dada, susah tidur, tidak mau makan, dan mengalami gangguan
konsep diri.
Perawat
spesialis : Gangguan konsep diri yang
bagaimana Bu?
Perawat primer /
ketua tim : Jadi dia mengalami gangguan
citra tubuh karena dia merasa tubuhnya itu tidak berguna, pasien sakit –
sakitan sudah sejak lama, jadi dia tidak bisa bekerja. Dia juga sekarang
umurnya hampir 40 tahun tetapi belum menikah, jadi sekarang dia merasa
minder. Mengalami harga diri rendah juga.
Kepala ruang : Iya, terima kasih kepada bu Ayu, sebelum kita melakukan validasi data,
ada yang ingin ditanyakan?
Perawat asosiete 1 : Tidak Bu, cukup.
Kepala ruang : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…
Kepala ruang : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Ariyo? Bagaimana? Bisa tidur tadi
malam?
Pasien : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Dada saya ini lho sakit banget rasanya.
Kepala ruang : Oh, begitu ya..
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang
perawat…
Azizah : Baik, tadi kita sudah
sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang
punya usul?
Perawat
spesialis : Kita harus melakukan rontgent
dulu pada pasien Bu.
Perawat primer /
ketua tim : Iya, untuk mengetahui keadaan
jantung. Apa perlu melakukan cangkok jantung Bu
Perawat
spesialis : Saya belum bisa memastikan,
kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya bisa menentukan.
Kepala ruang : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan keluarganya
saja ya Bu Dwi.
Perawat
spesialis : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah
pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk berdiskusi mengenai
masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi pengarahan bagaimana cara
meningkatkan harga diri klien.
Setelah
dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat asosiet.
Perawat primer /
ketua tim : Baik, perawat Asim dan perawat
Fika, Anda sudah tahu apa yang akan Anda lakukan?
Perawat asosiete 2 : Sudah Bu.
Perawat asosiete 1 : Sudah.
Perawat primer /
ketua tim : OK, bagus.. Kalau begitu
silakan nanti Anda lakukan tugas yang harus Anda lakukan
Perawat asosiete 1 : Siap Bu.
Kepala ruang : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih atas
kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat segera
teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasny kmbli
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu
metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara
langsung.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gillies
. 1989. Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta
Nursalam.
2002. Manajemen keperawatan. salemba medika. jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar