Minggu, 02 Februari 2014

makalah ronde keperawatan


MAKALAH

RONDE KEPERAWATAN

akper kendal_3.jpg

Disusun Oleh :
1.     Abdul Basit Arsyad      ( 20120981 )
2.     Ahmad Afif Saifudin   ( 20120982 )
3.     Agung Widodo             ( 20120983 )
4.     Ainun Nikmah              ( 20120984 )
5.     Alzia Kismiyati             ( 20120985 )
6.     Anik Wijayanti             ( 20120986 )
7.     Arinta Dwi Kurnia       ( 20120987 )

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
KENDAL
2013



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                   halaman
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I          :  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................ v
B.     Rumusan Masalah.................................................. vi
C.     Tujuan.................................................................... vi
D.    Manfaat.................................................................. vi
BAB II           :  PEMBAHASAN
A.    Definisi Ronde Keperawatan................................. 1
B.     Tujuan Ronde Keperawatan................................... 1
BAB III          :  PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA





KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt bahwa kami telah menyelesaikan tugas makalah “RONDE KEPERAWATAN” dalam bentuk makalah.
Makalah ini disusun untuk membantu peserta didik keperawatan khususnya dan perawat pada umumnyadalam mempelajari konseptual keperawatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala – kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1.    Direktur Akper Muhammadiyah Kendal
2.    Dosen Pengampu
3.    Kedua orang tua
4.    Teman – teman mahasiswa Akper Muhammadiyah Kendal

Harapan Kami dengan makalah ini pengetahuan dan interest calon perawat terhadap kemampuan nelakukan pendekatan asuhan keperawatan terhadap pasien atau klien bertambah, sehingga para calon perawat lebih siap menghadapi problem keperawatan secara efisien.





BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Program propesi (pengalaman belajar klinik/lapangan) merupakan proses transformasi peserta didik dari mahasiswa menjadi seorang perawat professional. Program ini dilakukan di tempat peraktik yaitusuatu institusi di masyarakat dimana peserta didik  berpraktik di situasi nyata melalui penumbuhan dan pembinaan keterampilan intelektual, tehnikal, dan interpersonal. Terdapat beberapa metode yang bisa dipilih oleh pendidik untuk mendidik peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik individual, salahsatunya yaitu ronde keperawatan.
Ronde keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.


B.    Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

F   Definisi Ronde Keperawatan
F   Tujuan Ronde Keperawatan

C.          Tujuan

F   Menjelaskan Definisi Ronde Keperawatan
F   Menjelaskan Tujuan Ronde Keperawatan

D. Manfaat
         
       Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
 pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk dapat menambah pengetahuan dan
 wawasan untuk diterapkan didalam kehidupan sehari – hari.
  


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi Ronde Keperawatan

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.

Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:

1.   Klien dilibatkan secara langsung
2.   Klien merupakan fokus kegiatan
3.   Perawat asosiate, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4.   Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5.   Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6.   Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

B.     Tujuan Ronde Keperawatan

Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:

1.   Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2.   Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3.      Meningkatkan validitas data klien.
4.      Menilai kemampuan justifikasi.
5.      Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6.      Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.

v  Peran dalam Ronde Keperawatan

a.          Peran Ketua Tim dan Anggota Tim

1.     Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2.     Menjelaskan masalah keperawata utama.
3.     Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4.     Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5.     Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

b.     Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor

Ø  Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1.      Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
2.      Menjelaskan masalah keperawatan utama
3.      Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4.      Menjelaskan tindakan selanjtunya
5.      Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

Ø  Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
1.      Memberikan justifikasi
2.      Memberikan reinforcement
3.      Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
 tindakan yang rasional
4.      Mengarahkan dan koreksi
5.      Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

v  Langkah-langkah Ronde Keperawatan

a.       Persiapan

1.      Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2.      Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.

b.      Pelaksanaan

1.     Penjelasan tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd mslh keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih prioritas yg perlu didiskusikan.
2.     Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3.      Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4.      Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.

c.       Pasca Ronde

Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

v  Kelemahan Ronde Keperawatan

Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.

           
   Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:

1.      Berorientasi pada prosedur keperawatan
2.      Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
3.      Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4.      Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan


SCENARIO

Tokoh drama :

1.  Keluarga pasien
2.   Pasien
3.  Perawat asosiete 1
4.  Perawat asosiete 2
5.  Perawat primer / ketua tim
6.  Kepala ruang
7. Perawat spesialis


Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan.

Tahap pre ronde keperawatan..

Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.

Di ruang pasien..

Perawat primer / ketua tim : Assalamu’alaikum. Pak Ariyo, bagaimana
keadaannya?

Pasien : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa tidur semalaman.

Perawat primer / ketua tim : Oh, begitu ya.

Keluarga pasien : Ariyo juga tidak mau makan Sus.
Perawat primer / ketua tim :  Oh, kenapa tidak mau makan Pak? Kan biar cepat sembuh. Begini Pak Ariyo, Bu Arifatul, saya mau meminta persetujuan Pak Ariyo dan bu Arifatul.

Keluarga pasien : Persetujuan apa Sus?

Perawat primer / ketua tim : Pak Ariyo akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Lha ronde keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.

Pasien : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Sus?

Perawat primer / ketua tim : Bapak Ariyo ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Pak Ariyo tinggal menyetujui saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah pak Ariyo Insya’alla akan bisa diatasi.

Keluarga pasien : Benar begitu Sus?

Perawat primer / ketua tim : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya Pak?

Pasien: Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.

Perawat primer / ketua tim : Baik, kalau begitu silakan Pak Ariyo dan Bu Arifatul tanda tangan disini.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.



Di ruang perawat..

Perawat primer / ketua tim : Assalamu’alaikum perawat Asim dan perawat Fika. Seperti yang sudah direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah bapak Aryo.

Perawat asosiete 1 : Memangnya bapak Ariyo menderita penyakit apa Bu?

Perawat primer / ketua tim : Bapak Ariyo itu memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya beliau juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40 tahun tetapi belum menikah.

Perawat asosiete 2 : Wah, kasihan sekali ya.

Perawat primer / ketua tim : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat Asim dan perawat Fika untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang ada pada bapak Ariyo.

Perawat asosiete 1 dan Perawat asosiete 2 : Baik Bu.

Kemudian perawat asosiete melakukan pengkajian kepada pasien.

Di ruang pasien..

Perawat asosiete 1  : Selamat pagi Pak Ariyo? Bagaimana kabarnya?

Pasien : Wah, tidak ada perubahan Pak. Dada saya masih sakit, saya tidak bisa tidur semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.

Perawat asosiete 2 : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, nama saya Fika dan ini teman saya Asim, akan melakukan pengkajian pada bapak, untuk mengetahui masalah apa  yang ada pada bapak.
Keluarga pasien : Oh, iya, silakan Suster.

Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Pak Ariyo. Ternyata didapatkan hasil bahwa Pak Ariyo mengalami nyeri pada dada, gangguan sulit tidur, susah makan dan mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan citra tubuh dan harga diri rendah.

Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.

Di ruang perawat…

Perawat asosiete 1 : Bu, pengkajian sudah kami lakukan.

Perawat primer / ketua tim : Oh, kemuian bagaimana hasilnya?

Perawat asosiete 2 : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali Bu. (sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil pengkajian)

Perawat asosiete 1 : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur, susah makan, dan gangguan konsep diri Bu.

Perawat primer / ketua tim : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke pasiennya saja ya..

Perawat asosiete 2 : Baik Bu.

Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk ronde keperawatan
Di ruang pasien…

Perawat primer / ketua tim : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Pak Ariyo dan Bu Arifatul memang orang baik. Kita ketemu laagi besok yan Pak, Bu, untuk melakukan ronde keperawatan.

Pasien : Oh, iya. Terima kasih Sus..

Perawat primer / ketua tim : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya, Wassalamu’alaikum..

Keluarga pasien : Wa’alaikumsalam.

Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.

Di ruang perawat..

Kepala ruang ; Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya.  Langsung saja, silakan Bu Ayu membacakan data pasiennya..

Perawat primer / ketua tim : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde keperawatan kita kali ini adalah Pak Ariyo, dengan diagnosa medis gagal jantung. Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh perawat Fika dan perawat Asim, didapatkan data bahwa pasien ini mengalami nyeri pada dada, susah tidur, tidak mau makan, dan mengalami gangguan konsep diri.

Perawat spesialis : Gangguan konsep diri yang bagaimana Bu?

Perawat primer / ketua tim : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena dia merasa tubuhnya itu tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama, jadi dia tidak bisa bekerja. Dia juga sekarang umurnya hampir 40 tahun  tetapi belum menikah, jadi sekarang dia merasa minder. Mengalami harga diri rendah juga.

Kepala ruang : Iya, terima kasih kepada bu Ayu, sebelum kita melakukan validasi data, ada yang ingin ditanyakan?

Perawat asosiete 1 : Tidak Bu, cukup.

Kepala ruang : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..

Tim ronde keperawatan menuju  ke ruang pasien.

Di ruang pasien…

Kepala ruang : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Ariyo? Bagaimana? Bisa tidur tadi malam?

Pasien : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Dada saya ini lho sakit banget rasanya.

Kepala ruang : Oh, begitu ya..

Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke ruang perawat.

Di ruang perawat…

Azizah : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
Perawat spesialis : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu.

Perawat primer / ketua tim : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu melakukan cangkok jantung Bu

Perawat spesialis : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya bisa menentukan.

Kepala ruang : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan keluarganya saja ya Bu Dwi.

Perawat spesialis : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.

Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi pengarahan bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.

Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat asosiet.

Perawat primer / ketua tim : Baik, perawat Asim dan perawat Fika, Anda sudah tahu apa yang akan Anda lakukan?

Perawat asosiete 2 : Sudah Bu.

Perawat asosiete 1 : Sudah.

Perawat primer / ketua tim : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas yang harus Anda lakukan

Perawat asosiete 1 : Siap Bu.
Kepala ruang : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih atas kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat segera teratasi. Wassalamu’alaikum.

Semua : Wa’alaikumsalam..

Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai menjalankan tugasny kmbli


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.













14
DAFTAR PUSTAKA

Gillies . 1989. Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta
Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan. salemba medika. jakarta

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar